PSIKOLOGI w a r n a

Secara universal, warna memiliki pengaruh emosional.
merah terang dan kuning dapat memberikan rasa semangat , sedangkan biru muda dan hijau dapat memberikan perasaan damai dan tentram .
karena itulah , sebagai seorang desainer kita harus memahami aspek psikologis yang ditimbulkan oleh warna .

pengaruh warna :

warm colors  : yellow
warmer       : orange
hot            : red

cool colors (sejuk)         : green
cool (sejuk, dingin)        : turqoise (tosqa)
cold color (dingin/freeze)  : light / soft blue

warm grey   :  abu & sedikit merah
cold grey    : abu & sedikit biru
cool grey    : abu & sedikit hijau



warna berdasarkan fungsi :
  • fungsi praktis
traffic light . bendera putih . tanda perdamaian
  • fungsi simbolis
lambang P3K . logo . adat istiadat
  • fungsi estetis
ekspresi / emosional . impresi / visualisasi . konstruksi / simbol

aspek emosional warna :
  • basic personality -> geografis , confident , impulsive , prudent , pessimistic , traditional
  • future color purchase
  • favorite combinations
  • trend -> pengaruh lingkungan , etnik , hiburan , media dan pendidikan
  • budaya / culture
warna dalam kebudayaan I N D O N E S I A  :
  • ada paduan warna - warna tertentu yang dominan digunakan dalam kain tradisional , sehingga mengisyaratkan rasa tradisional . misalnya paduan putih / krem - coklat - hitam yang banyak ditemukan di batik .

  • merah - emas pada songket
          merah - hitam - coklat pada ulos
          
          merah - hitam - kuning pada dayak
  • ada unsur-unsur tertentu yang mudah dikenali dan kain tradisional Indonesia . Pada batik , motif tumpal (segitiga) sering ditemukan pada pinggiran kain.

  • batik juga punya ciri "crackle" yang terbentuk dari lapisan lilin yang terpecah. Ini bisa diterjemahkan melalui penggunaan benang sembur (variegated) dua warna (putih/krem dan satu warna lain) . Ada motif-motif tertentu yang tidak susah diterapkan ke dalam rajutan. Misalnya motif batik berupa titik-titik .